Kamis, 04 September 2014

Mengenal Mesin Pompa Air

Pompa air adala alat untuk menyedot air. Dalam rumah tangga sekarang ini proses mengambil air untuk keperluan sehari-hari sudah banyak memakai alat pompa air. Karena dengan alat ini kita jadi dimudahkan untuk mengambil air, yang dulu kita harus menimba air, atau memompa air dari sumur air pompa, sekarang kita hanya perlu menekan saklar alat pompa air atau membuka karan air saja, dan air sudah keluar dengan sendirinya.
Mesin Pompa Air
Kali ini kita akan coba untuk mengenal alat pompa air tersebut. Pada dasarnya setiap pompa air dilengkapi dengan peralatan otomatis, ini berguna untuk memudahkan kita pada saat pengoperasian, sehingga kita tidak lagi memerlukan aktifitas menghidupkan ataupun mematikan pompa,sebab sudah ada sensor otomatisnya, yang bekerja berdasarkan tekanan yang terdapat pada pipa tau saluran air pada keluaran pompa.
Pada mesin pompa air terdapat saluran hisap dan ada saluran buang, alat otomatis atau sensornya menggunakan sensor tekanan atau disebut juga Pressure Switch dan dipasang pada tabung pada saluran keluaran pompa. Ketika pompa dihidupkan atau dihubungkan dengan tegangan listrik, maka pompa akan berputar sehingga dibagian dalam pompa terjadi vaccum karena adanya perbedaan tekanan, sehingga air yang ada didalam tanah akan terhisap naik.
Pada saat mesin pompa air berputar dan semua kran air yang ada dirumah tertutup maka pada saluran keluaran pompa akan timbul tekanan yang cukup besar, ketika tekanan yang dihasilkan melebihi tekan set yang ada pada sensor atau pressure switch maka sensor akan bekerja dan pompa air akan mati seketika, pompa air akan hidup lagi jika ada salah satu kran air terbuka disebabkan tekanan air sudah turun dan begitulah seterusnya.
.
Dengan demikian saat kita lupa untuk mematikan pompa air, maka mesin pompa air tidak akan terbakar disebabkan karja yang terus menerus, dan lagi kita tidak perlu memasang atau mencabut steker dari mesin pompa air sebab segalanya akan bekerja secara otomatis.
Keterangan :
1. Ac 220 adalah tegangan listrik asal yang biasa digunakan dirumah-rumah.
2. Protector, berfungsi sebagai pelindung motor agar tidak terbakar, jika terjadi panas yang berlebih pada gulungan motor, akibat dari pembebanan yang berlebihan, seperti bearing macet dll.
3. Capasitor, berfungsi sebagai starting pada saat motor/pompa dihidupkan.
4. Main coil, gulungan utama, berfungsi untuk membangkitkan putaran motor.
5. Sub coil, gulungan bantu, berfungsi untuk membantu membangkitkan putaran motor pada saat awal motor/pompa dihidupkan.
Ini adalah gambar keadaan sebuah tabung pada saat air masuk dan keluar yang dihasilkan oleh

Rabu, 03 September 2014

Mengenal Mesin Penanak Nasi


Rice cooker adalah peralatan penanak nasi yang memiliki dua fungsi, sebagai penanak nasi dan mode nasi tetap hangat. Peralatan ini sudah banyak dipakai dalam rumah tangga kita. Disini kita akan mencoba mengenal sedikit tentang bagan-bagan  dan funsinya dari Rice Cooker.
Bagan-bagan Rice Cooker
Bila dikategorikan secara umum, ada 5 komponen utama dalam rice cooker.
1. Cast Heater, berupa alat yang menyatu dengan logam. Komponen ini menghasilkan 300-400 watt, tergantung dari jenis rice cooker. Ini adalah komponen paling penting, rice cooker sudah tidak memungkinkan diperbaiki bila ada kerusakan di bagian ini.
2. Termistor, berwujud heater yang ditutupi dengan sejenis kertas berfungsi saat proses pemanasan.
Komponen ini memiliki tahanan yang akan bertambah besar seiring semakin meningkatnya suhu. Bertambahnya tahanan akan mengurangi tegangan yang masuk dan daya panas yang dihasilkan heater akan berkurang. Sehingga mampu menjaga panas saat warming agar suhunya stabil di kisaran 70-80derajat celcius.
3. Thermostat, bagian metal dari thermostat (bagian yang langsung kontak dengan panci wadah nasi) mengambil sensor panas apakah suhunya sudah menembus kurang lebih 134 derajat. Apabila metal terkena panas tersebut, maka menyebabkan menurun sehingga gaya pegas akan lebih besar dari gaya magnet.
Sehingga, pegas menjauh dari magnet lalu menekan tuas, dan tuas akan menekan saklar sehingga akan menjadi pemindah posisi dari cooking ke warming, atau sebaliknya. Tombol saklar dapat ditekan oleh tuas yang tergerak otomatis atau melalui tombol panel secara manual.
4. Thermal Fuse, yang berfungsi untuk pemutus arus bila panas melebihi kewajaran. Salah satunya karena adanya kerusakan dalam rice cooker.
5. Panel Lampu Led yang terdiri dari led indikator untuk penunjuk cooking dan warming.

Prinsip kerja rice cooker
Prinsip kerja rice cooker adalah mengubah energi listrik menjadi energi panas, yang berperan dalam proses ini adalah elemen listrik. Rice cooker bekerja dengan cara menaikkan temperatur air mencapai titik didih air. Panas akan tersalurkan ke dalam panci beras dan air diletakkan. Air akan menguap pada suhu 100 derajat celcius. Pada suhu tersebut, semua air tentu akan habis menguap. nasi pun masak tepat saat air di dalam panci sudah habis.
Di bagian bawah rice cooker terdapat komponen thermostat. berperan sebagai detektor apakah air sudah menyentuh titik didih atau belum. Saat air sudah mencapai titik didihnya (100 derajat rice cooker akan mempertahankannya beberapa saat untuk semua air menguap, lantas menurunkan lagi suhu menjadi sekitar 70-80 derajat celcius. Dengan tujuan suhu yang tersisa di dalam panci digunakan untuk menghangatkan nasi.

Keluhan atau masalah yang sering muncul pada Rice Cooker
1. Nasi cepat basi/kuning/bau dan sejenisnya
Biasanya ini terjadi karena elemen tutup tidak bekerja normal, bisa jadi putus atau mati. Silahkan coba ganti elemen tutup yang posisinya ada didalam penutup.
2. Nasi cepat kering atau mungkin gosong
Ini biasa terjadi bila thermostate tidak berfungsi normal. Sebaiknya langsung saja diganti.
3. Tidak bisa panas, baik untuk menanak atau menghangatkan
Untuk masalah ini kemungkinan besar kerusakan pada elemen body. Atau bisa juga pada
thermostate (mungkin putus) atau bila ada sekringnya, coba cek putus atau tidak. Pastikan arus listrik mengalir ke elemen body.
Dengan mengetahui cara kerja penanak nasi serta beberapa keluhan atau masalah yang biasanya timbul, kita sebenarnya tidak perlu lagi harus bersusah payah membawa peralatan penanak/pemanas nasi ke tempat service karena kita sudah bisa memperbaikinya sendiri.

Demikian yang dapat saya informasikan. Semoga bermanfaat.

Selasa, 02 September 2014

Mengenal Setrika dan Cara Kerjanya

Kita tentu mengenal alat untuk menghaluskan pakaian setelah dicuci yaitu setrika, perlu kita ketahui macam-macam setrika, yaitu :
1.1. Setrika Arang.
2.1. Setrika Listrik
3.1. Setrika Uap.
Berikut ini akan dipaparkan mengenai cara kerja setrika menurut jenisnya.
1.1. Setrika Arang
Setrika arang banyak dipakai pada jaman dulu,dan di daerah-daerah terpencil dimana listrik belum masuk ke rumah-rumah penduduk. Setrika ini memakai bahan baku arang untuk sumber panasnya. Karena setrika ini membutuhkan bahan baku arang, kita jadi kerepotan untuk membuat arang menjadi bara terlebih dulu sebelum setrika ini bisa dipakai.

2.1. Setrika Listrik, 

Setrika listrik merupakan peralatan listrik yang umum digunakan dalam rumah tangga. Cara kerja setrika listrik ini menggunakan prinsip dasar efek pemanasan dari arus listrik. 
Ketika arus dialirkan melalui kumparan, maka kumparan akan menjadi merah panas dan menghantarkan panas pada pelat dasar dari setrika listrik melalui konduksi.
Pada dasarnya ada dua jenis setrika listrik, yaitu otomatis dan non-otomatis. Tidak terlalu banyak perbedaan dari kedua jenis itu.
Jenis setrika listrik otomatis memiliki satu pengatur untuk mengendalikan suhu dari elemen sehingga menyesuaikan suhu dari setrika. Suhu setrika perlu dikendalikan karena pada masa kini pakaian menggunakan berbagai jenis kain, seperti katun, linen, sutra dan lain sebagainya. Maka untuk menyesuaikan suhu yang dibutuhkan pada setiap jenis kain digunakanlah pengendali suhu.

Bagian-bagian setrika lisrik
Komponen Utama Setrika Listrik
Untuk mengetahui cara kerja setrika listrik tentunya kita harus mengenal terlebih dahulu komponen-komponen yang utama pada alat ini. Dan tentunya mengetahui fungsi atau tugas dari masing-masing komponen tersebut. 
Berikut ini adalah komponen-komponen pada setrika listrik :
1. Pelat Alas
Pelat alas, pelat ini adalah lempengan besi berbentuk segitiga yang tebal sehingga membentuk dasar dari setrika listrik. Permukaan bawah dan tepi dari pelat ini dilapisi krom demi mencegah karat. Pelat dasar akan menahan pelat penekan besi dan pelat penutup pada posisinya. Kita dapat melihat dua atau tiga lekukan pada dasar pelat. Lekukan tersebut merupakan pengait untuk menahan posisi pelat penutup dan pelat penekan.
2. Pelat Penekan
Pelat penekan, pelat ini disebut juga sebagai pelat atas yang mengikuti bentuk pelat tunggal. Pelat penekan ini memiliki beberapa lubang untuk dilalui oleh pengait dari pelat dasar. Kita harus mengencangkan kancing dari pengait ini sehingga pelat penekan dan pelat alas saling menekan kencang satu sama lain 
Pada beberapa setrika, pelat penekan berat dan terbuat dari besi cetak, sedangkan pada beberapa setrika lain pelat ini terbuat dari lempeng baja yang tipis, dengan ketebalan sekitar ¼ cm. Pada setrika listrik jenis otomatis, pelat penekan memiliki lubang melingkar atau persegi untuk memasang thermostat. 
3. Elemen Pemanas
Elemen pemanas terletak di antara pelat alas dan pelat penekan. Elemen ini ditekan kuat di antara dua pelat. Elemen pemanas terdiri atas kawat nikrom yang dililit lempengan mika. Dua ujung kawat nikrom dihubungkan pada strip kontak. Strip kontak dihubungkan pada terminal setrikaan. Ada dua alasan mengapa memilih mika pada bahan pemanas. Hal ini karena mika merupakan bahan penyekat yang sangat bagus. Selain itu mika juga mampu menahan suhu yang sangat tinggi. Keseluruhan rakitan lapisan mika, kawat nikrom dan strip kontak dipasang bersama sehingga menghasilkan konstruksi yang kokoh. Ada juga lapisan asbes yang memisahkan dan menyekat panas pelat atas dari elemen pemanas.
4. Pelat Penutup
Pelat penutup terdiri dari lapisan besi tipis. Pelat ini diletakkan pada bagian atas pelat dasar sehingga menutupi seluruh bagian dalam setrikaan. Pegangan setrika dan penghubung hanya terpasang pada pelat penutup.
5. Gagang Setrika
Gagang setrika dapat dibuat dari kayu atau plastik yang terpasang pada pelat penutup dengan bantuan baut atau pun pengait. Fungsi gagang setrika ini adalah untuk memantapkan pegangan tangan pada setrika.
6. Lampu Pilot
Lampu pilot letaknya terselubungi oleh pelat penutup setrika listrik. Salah satu ujung lampu pilot terhubung dengan pencatu. Sedangkan ujung lainnya terhubung pada elemen pemanas. Suatu tahanan shunt dipasang di seberang lampu pilot yang akan membantu menghasilkan tegangan jatuh sekitar 2-5 volt.
7. Termostat
Termostat adalah komponen paling penting pada setrika listrik otomatis. Komponen ini menggunakan lempeng tipis bimetal untuk mengoperasikan saklar yang dihubungkan secara seri dengan tahanan atau elemen pemanas. Lempeng tipis bimetal adalah elemen sederhana yang mengkonversi perubahan suhu menjadi pemindahan mekanis. Lempeng tipis bimetal terdiri atas dua logam berbeda yang diikat bersama. Dua logam tersebut harus memiliki koefisien ekspansi yang berbeda. Jika lempeng tipis terpanasi, maka akan mulai melengkung menuju logam yang memiliki koefisien ekspansi lebih rendah. Pada pendinginan, lempeng tipis tersebut melurus dan kembali ke posisi normal. Lempeng tipis bimetal ini dipasang pada pegas kontak melalui pin kecil. Titik kontak antara lempeng tipis dan titik kontak tetap berdekatan. Ketika suhu naik secara signifikan, ekspansi yang tak biasa tersebut menyebabkan lempeng tipis melengkung dan kontak di antara lempeng tipis dan pegas kontak akan terbuka. Dengan demikian catu daya untuk memanaskan elemen akan berhenti sementara hingga suhu kembali normal.
8. Kapasitor
Kapasitor ini dipasang di seberang dua titik kontak demi mencegah kerusakan titik kontak 

Cara kerja setrika listrik adalah ketika arus melewati elemen pemanas yang diletakkan antara pelat alas dan pelat penekan, elemen akan memanas dan mentransfer panas pada pelat alas secara konduksi. Sehingga pelat alas pun akan menjadi panas.
Untuk menghilangkan kusut pada pakaian, kita harus memberikan panas dan tekanan. Panas dihasilkan oleh kumparan dan ketika kita menekan pakaian dengan setrika, maka kusut pun hilang.
Demi menjaga suhu optimum, maka digunakan termostat berikut dengan lampu pilot yang bertindak sebagai indikator.
Cara kerja setrika listrik jenis non otomatis tidak jauh berbeda. Pada setrika jenis ini tidak dilengkapi pengatur suhu atau termostat. Akibatnya pengguna harus memutuskan setrika dari sumber listriknya jika sudah terlalu panas. Kemudian menyambungkannya kembali ketika suhu sudah berkurang.
Di masa kini, kebanyakan setrika listrik yang dijual di pasaran adalah jenis otomatis. Sehingga tidak perlu repot mencabut dan memasang kembali setrika secara manual. Nah, mari kitamenyetrika pakaian-pakaian kusut agar siap dikenakan.


Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

Senin, 01 September 2014

Mengenal Mesin Cuci

Mesin cuci merupakan peralatan rumah tangga listrik yang terdiri dari komponen-komponen
yang dirangkai sedemikian rupa, sehingga dapat berfungsi untuk mencuci,
membilas dan memeras/ mengeringkan pakaian.
Mesin cuci memiliki tenaga penggerak elektrik yang sering disebut sebagai motor listrik dengan berbagai macam kapasitas.
Mesin cuci
Bagan-bagan mesin cuci

Pada dasarnya mesin cuci dalam pemanfaatannya memiliki tiga tahap yaitu: pencucian,
pembilasan dan pemerasan/pengeringan
A. Bagian-Bagian Mesin Cuci
1) Bak Pencucian berfungsi untuk tempat pencucian pakaian
2) Bak Peras/ pengering berfungsi untuk tempat peras/pengering pakaian
3) Saklar berfungsi untuk pengoperasian awal mesin cuci
4) Selang inlet dan outlet air berfungsi untuk saluran masuk air dan saluran pembuangan
air
5) Motor listrik berfungsi untuk menggerakkan pulsator dan bak pengering
6) Kapasitor berfungsi untuk memperbaiki kinerja motor listrik (Cos f)
7) Timer (Pengatur Waktu) berfungsi untuk mengatur waktu/ lama pencucian, pembilasan
dan pemerasan/ pengeringan
8) Kabel Arde berfungsi untuk mengamankan/ menetralisir arus hubung singkat atau arus
bocor kebodi mesin cuci dan Pulsator berfungsi untuk menghasilkan gerakan memutar dari
air.
Gambar bagian-bagian mesin cuci

B. Prinsip Kerja Mesin Cuci
Mesin cuci bekerja dengan menggunakan tenaga mekanik dari motor untuk menggerakkan
screw pulsator pada bak cuci dan dan memutar bak peras/ penggering. Motor yang
digunakan pada bak pencucian adalah motor dengan kecepatan rendah sedangkan untuk
bak peras/ pengering menggunakan motor dengan kecepatan tinggi.
Pada dasarnya ada tiga tahap pengerjaan pada mesin cuci yaitu tahap pencucian, tahap
pembilasan dan tahap pengeringan/ pemerasan.
Pada tahap pencucian selain harus diperhatikan kapasitasnya maka perlu juga diperhatikan
fungsinya. Pada tahap pencucian yang perlu diperhatikan adalah:
1) Pemisahan materi pakaian putih, luntur dan keras
2) Pemberian air sesuai kapasitas
3) Memberikan takaran deterjen yang sesuai
4) Menyetel waktu cuci
5) Pengoperasian
Proses pencucian seluruhnya berlangsung dan dikerjakan oleh mesin cuci. Pengguna
cukup menutup dan menjalankan mesin cuci, mesin cuci akan bekerja berdasarkan setting
waktu yang diberikan. Bila waktu pencucian yang telah ditentukan tercapai, maka secara
otomatis motor bak pencucian akan berhenti. Dalam proses ini mesin cuci akan berputar
dan ditunjang oleh gelembung dan semprotan air.
Setelah proses pencucian selesai, maka proses selanjutnya adalah pembilasan.
Beberapa jenis mesin cuci memiliki dua buah tangki penampung secara terpisah, yakni
tangki pencucian dan tangki pemerasan dan pengeringan. Mesin cuci yang demikian
setelah proses pencucian selesai, pakaian harus dipindahkan ke dalam tangki pemerasan
dan pengeringan. Tangki atau tabung ini bisa diberi air, namun adakalanya cukup dengan
kering saja kemudian pakaian dimasukkan dan keluar dalam keadaan hampir kering.
Proses pengeringan bisa dilakukan sendiri oleh mesin cuci yang berkualitas namun bisa
pula dengan bantuan sinar matahari. Mesin cuci menghemat waktu dan tenaga hingga 80%.

C. Rangkaian Kelistrikan Mesin Cuci
Rangkaian mesin cuci National type NA-W60A4
Keterangan Gambar:
F : Fuse/Pengaman
S : Saklar On-Off
C : Kapasitor
T, T1, T2 : Timer
W.M : Motor untuk bak pencucian (wash)
S.M : Motor untuk bak pengering/pemeras (Spin)

Demikian sedikit informasi yang saya sampaikan tentang mesin cuci. Semoga bermanfaat.

ref : http://www.tugasku4u.com/2013/04/mesin-cuci.html